Senin, 17 Oktober 2011

John Eko Santri Gaul


Di sebuah pondok pesantren tepatnya di desa Juwono kecamatan Tembalang Kota Semarang yang nama pondoknya FAZA hiduplah seorang pemuda yang bernama Eko yang akrab dipanggil John. Dia berasal dari desa Kebonsari kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Hidupnya menggantungkan ponpes, apalagi dia masih sekolah. Untuk biaya sekolah dia dibiayai oleh orang tuanya. Nama sekolahnya sangat terkenal yaitu SMKN 4 Semarang. Jurusannya otomotif, kelas XII. Kalau di luar ponpes dia sering main Drag motor. Langsung aja yach ceritanya....hehehehe...pada suatu hari Pak Din (pimpinan ponpes) sandalnya hilang entah dicuri siapa. Ternyata john diam-diam menyembunyikan sandalnya pak Din. Beliau (pak Din) sendiri tidak tau bahwa yang menyembunyikan sandalnya ialah John. Terus kebetulan pak Din bertemu John lalu bilang gini:
Pak Din               : “John!!! Kamu ngerti sandalku ga???”
John                     : “ga tau pak Din!!! Mungkin diambil Fitri (santri putri)”
Pak Din               : “coba ambilkan sandal bapak di Fitri!”
John                     : “Siap pak Din...!!!”
Akhirnya John menemui Fitri, terjadilah dialog seperti ini:
John                     : “Fit, aku disuruh pak Din untuk mencium pipimu!!!”
Fitri                      : “Aku ga’ mau!!!”
John                     : “Fitri ga mau Pak din!!! (teriak John)”
Pak Din               : “Kasih nduk!!!”
Akhirnya John mencium pipi kanannya Fitri “emmuach”, kemudian si John ngomong lagi:
John                     : “Fit, aku mau mencium pipi kirimu juga!”
Fitri                      : “Aku ga’ mau!”
John                     : “Yang kiri ga’ dikasih pak Din!!!(teriak John)”
Pak Din               : “Kasih semuanya nduk!!!”
Akhirnya John mencium pipi kanan dan kirinya Fitri “Emmmmuaaacchhh...”
Si John emang kurang ajar yah....
Sekian dulu ceritadari si John Eko santri gaul.
Untuk cerita yang lain tunggu tanggal mainnya yach!!!

Minggu, 16 Oktober 2011

ceritaku bersama Indo-me

Suatu ketika aku dan temen-temenku jalan-jalan ke puncak gunung Muria. Aku (Umar) bersama Hasan, Habibie, dan Surur naik motor berboncengan, entah kenapa 4 orang kok bisa berboncengan yah...padahal motornya rodanya 4 (maksudku motornya 2..hehehe). Di perjalanan aku merasa sangat lapar sekali. Aku bilang ma temen2ku untuk berhenti sejenak hanya untuk mampir ke warung makan. Sesampai di warung makan aku ma temen2 akhirnya memutuskan untuk makan mie instan yaitu Indo-me. Pada saat mie mau disajikan, temen2ku keluar sebentar hanya untuk buang air kecil. Tiba saatnya aku beraksi yaitu ngupil (sudah menjadi kebiasaanku,hehehe). Masing-masing dari tiga mangkok mie temenku tak kasih upilku satu-persatu (tanpa sepengetahuan penjaga warung). Dua menit kemudian akhirnya temen2ku kembali untuk makan mie...Akhirnya kita makan Indo-me bareng-bareng. Sesudah kenyang kita langsung cabut lagi untuk melanjutkan perjalanan. Di dalam benakku aku tertawa sendiri bahwa mereka makan mie sekaligus makan upilku juga...hahahaha. Sampai sekarang dia tidak tahu bahwa setiap kali bepergian kalo mampir di warung mereka pasti mienya tak kasih upil. Ini ceritaku bersama Indo-me... Bagaimana ceritamu???